LEARN AND SHARE KINDNESS TOGETHER

Minggu, 12 Februari 2012

Mencari arti sukses?

 
 
Sadar atau tidak, kita sering disibukkan oleh hal-hal kecil yang sesungguhnya mungkin tidak banyak berarti bagi hidup kita.

Seumpama ilustrasi tentang bagaimana Anda memasukkan batubatu besar, batu-batu kecil dan pasir ke dalam sebuah ember, Anda tidak akan berhasil memasukkan semuanya ke dalam ember jika Anda mulai dari pasir,kemudian batu kecil dan batu besar.

Anda harus melakukannya mulai dari batu besar diikuti dengan batu-batu kecil di sekitarnya, barulah terakhir menuangkan pasir yang akan masuk melalui celah-celah sekecil apa pun, dikarenakan partikelnya yang berukuran kecil.

Ilustrasi ini selalu mengingatkan kita untuk memprioritaskan hal-hal yang utama dan penuh makna atau penuh arti dalam hidup kita. Senada dengan itu, dalam hidup ini Anda mungkin pernah merasa menyesal ketika Anda kehilangan “sesuatu”. Saat sesuatu tersebut masih berada bersama dengan Anda, Anda mungkin tidak terlalu memperhatikannya.

Tetapi ketika sudah kehilangan, barulah Anda merasa menyesal, sedih dan kecewa.Anda akhirnya menyadari bahwa sesuatu tersebut adalah hal yang berharga. Anda mulai mencari-cari kembali ketika segala sesuatunya sudah terlambat.

Tidak sedikit dari kita yang terperangkap dengan definisi sukses yang berbicara masalah jabatan, pangkat, uang, pekerjaan dan bisnis yang berhasil.Pertanyaannya sederhana, apakah itulah yang paling penting dalam hidup Anda? Anda mungkin pernah melihat orang yang sangat berhasil dalam bisnisnya, tetapi rumah tangganya tidak rukun.Anda mungkin pernah melihat orang yang sangat berhasil dengan kariernya namun selalu tidak punya waktu dengan keluarganya.

Sebagian besar atau hampir seluruh waktunya ditukar untuk sebuah karier. Sedemikian berhargakah bisnis atau karier Anda sehingga dia menduduki tempat teratas dalam kehidupan Anda?

Apakah dia layak mengambil kebanyakan waktu yang Anda miliki? Sampai pada titik ini,Anda pasti sudah mengetahui apa yang dimaksud dengan sesuatu tersebut? Bukan sukses menurut standar orang biasa. Tapi jauh lebih besar dari itu. It’s Pursuing Meaning Beyond Success. Adalah mencari sebuah arti yang melampaui sukses itu sendiri. Tanpanya, sukses Anda belum lengkap. Tanpanya, Anda suatu ketika akan merasa hampa. Saya teringat sebuah cerita yang sangat populer yaitu ketika Socrates mengajari seorang pemuda tentang apa sebenarnya sukses itu.

Dia mengajak pemuda tersebut pergi ke pantai dan ketika sampai ke tempat yang agak dalam, Socrates membenamkan kepala pemuda itu ke dalam air dan menahannya untuk waktu yang agak lama. Pemuda tersebut meronta-ronta. Sejenak kemudian, Socrates mengeluarkan kepala pemuda tersebut dari air.

Pemuda tersebut tidak mengerti mengapa Socrates berbuat demikian. Socrates lalu bertanya kepada pemuda tersebut apa yang paling diinginkannya ketika dia berada di dalam air. Pemuda itu kontan menjawab kalau dia ingin bernapas. Socrates menjelaskan bahwa sukses tidak jauh berbeda dengan kejadian barusan.

Anda harus benar-benar menginginkannya. Sebuah pelajaran berharga bagi kita semua saat ini. Berhenti sejenak dari kesibukan kita dan bertanyalah kepada diri kita apakah sebenarnya yang sangat kita inginkan ketika kita hidup.

Mungkin itulah sebenarnya definisi sukses menurut ukuran kita masingmasing tanpa perlu berteori panjang tentang apa sebenarnya definisi sukses. Ketika Anda sudah menemukan apa yang Anda inginkan, kejarlah itu meski ada harga yang harus Anda bayar.

Ada sebuah ungkapan yang menyatakan demikian: “Success is getting what you want. Happiness is wanting what you get.” Secara pribadi saya berpendapat bahwa “Real success is to have both the success and happiness.” Happiness atau kebahagiaan adalah salah satu bagian dari meaning beyond success (sebuah arti yang melebihi sukses itu sendiri) dan itu hanya mungkin terjadi bila Anda secara konsisten dan penuh komitmen mengusahakannya dalam hidup Anda.

Mereka yang sungguh-sungguh berhasil pada akhirnya adalah yang memiliki keseimbangan antara pencapaian baik karier maupun bisnis dengan kehidupan pribadi, keluarga dan hubungan yang harmonis secara horizontal dengan sesama dan secara vertikal dengan Sang Pencipta.

Apakah Anda saat ini sedang mengusahakan atau mengejar sesuatu yang berarti dalam hidup Anda? Bila belum,cepat ambil keputusan sebelum Anda terlambat. Bila Anda ingin menyaksikan sebuah transformasi terjadi dalam hidup Anda maka Anda perlu menentukan sesuatu yang berarti tersebut, mengejarnya dan mewujudkannya di dalam kehidupan Anda. Salam transformasi!

Jumat, 03 Februari 2012

Jangan Biasa-Biasa Aja..!!

Ada 240 juta orang di Indonesia. Hanya segelintir yang mampu menjadi orang sukses, mungkin sekitar 2% atau sekitar 5juta orang. Sisanya? Mereka yang biasa-biasa aja.

Saya punya prinsip: Hidup ini cuma 1x, sayang amat kalau ngga kita maksimalin?

Sekali lagi, saya selalu bilang bahwa arti sukses itu bermacam-macam. Tidak selalu harus dihitung dari harta, kekayaan. Ada yang mungkin ingin menjadi ayah/ibu yang baik, suami/istri yang baik, menjadi profesor, dan sebagainya.

Nah, saya juga punya prinsip: Kalau bisa jadi ayah dan suami yang baik, memiliki teman yang banyak, apa salahnya untuk jadi kaya raya (sukses secara finansial) sehingga bisa berbagi lebih banyak lagi kepada orang-orang yang membutuhkan?

Banyak yang berpikir bahwa untuk menjadi kaya itu harus rakus. TIDAK! Untuk ingin menjadi orang yang kaya itu sangat sah. BOLEH! Cumaaa, yang harus diset dari awal adalah, apa tujuannya? Percaya deh, kalau tujuannya adalah agar kita bisa membuat keluarga bahagia, supaya bisa berbagi lebih banyak lagi untuk orang-orang yang membutuhkan (sumbang ke panti asuhan, atau bahkan membuat panti asuhan),... kekayaan itu akan Agan dapatkan.

Menurut saya, orang yang ingin hidupnya biasa-biasa aja justru malah adalah orang-orang yang EGOIS. Mereka ngga mau berbagi ilmu, ngga mau berbagi harta! Coba kalau mereka mau mencoba semaksimal mungkin untuk serving banyak orang, mereka pasti kaya... dan kalau sudah kaya, kan bisa berbagi ke lebih banyak orang? Ya kan?

*Note : "...serving banyak orang, mereka pasti kaya" -> Kalau jasa/produk kita bisa berguna buat orang lain, semakin banyak diperlukan, otomatis kita akan semakin kaya.

Mulailah dari sekarang, untuk JANGAN biasa-biasa aja. Yuk, coba untuk memaksimalkan hidup ini.
Trust me, "Hidup Ini Indah, kalau kita tahu apa yang mau kita capai dan Bagaimana cara mencapainya (dengan penuh integritas tentunya)"

See you ON TOP!

From : Billy Boen
Author "Young On Top" - KASKUS

Menyikapi KRITIK, Komentar dan Respon Negatif



PD aja lagi Banyak orang, meski berkata "saya siap menerima kritik yang membangun", tetap saja lebih suka diberi pujian. Kritik, komentar maupun respon negatif atas apa yang kita lakukan, atau atas apa yang kita sampaikan, tetap saja menimbulkan rasa nggak enak dibandingkan dengan ucapan dukungan maupun pujian.

Padahal, kesuksesan kadangkala diraih setelah melalui berbagai kritik dan komentar (meski sebagian besar bersifat negatif). Kritik dan komentar yang masuk, jika dihadapi dengan kepala yang dingin semestinya bisa menjadi media bagi kita untuk berbenah diri dan memperbaiki kekurangan.

Lantas, bagaimana kiat untuk tetap keep smile jika kita menghadapi kritikan dan respon negatif ?. Berikut ada beberapa tips yang biasanya saya praktekkan. Meski tidak 100% membuat saya menjadi orang yang cool, calm & confident, paling tidak, ada rasa nyaman dalam menghadapi kritik.

1. JANGAN ANGGAP SEBAGAI SERANGAN PRIBADI

Jika kritik dan respon negatif ditanggapi sebagai serangan pada kepribadian kita, kita akan cenderung menanggapinya secara emosional. Selalu tanamkan bahwa kritik maupun respon itu merupakan 'berkah' perhatian atas apa yang kita lakukan. Jika musibah kadang bisa dianggap sebagai "sapaan tuhan terhadap makhluknya", anggaplah kritik dan saran sebagai perhatian dari seseorang buat kita.

Pengalaman saya, jika kita menanggapi kritik secara ringan dan jika perlu dibuat candaan, kritik tersebut tidak perlu ditakuti.

Contoh berikut terlalu ekstrim, tapi anggaplah anda pernah mengalaminya (amit-amit )

"Mas, kerja pakai baju yang kemarin ya ? Kok sering pakai baju itu-itu saja". Bagaimana respon anda ?

Hehehe, bilang saja, "Makasih sudah diperhatikan...". Simple kan. Nggak perlu kita nantang si pengkritik buat perang Bubat. Toh, orang bisa menilai mana yang perlu didukung dan mana yang perlu dibenci . Nggak usah takut dan malu pada pandangan orang, "Kasihan banget ya dia. Terhina banget...".

Jangan lupa, orang-pun bisa menganalogikan suatu peristiwa dengan diri mereka. Bagaimana jika mereka ada di posisi kita.

2. MENGALAH, UNTUK MENANG

Di kantor lama, saya paling sering berdebat dengan Factory Manager. Factory Manager adalah jabatan kedua setelah Managing Director, jadi cukup lumayan posisi beliau. Apapun (mungkin nggak semua, tapi saya merasa 99.99%) usulan yang saya ajukan, apapun pendapat saya, hampir selalu dia kritik. Meski saya yakin 110% (Istilah Pak Budi, untuk mencerminkan keyakinan saya ) bahwa tidak akan ada masalah dengan usulan saya, hampir selalu dia mengkritiknya.

Akhirnya saya ambil pendekatan berbeda. Alih-alih saya merespon secara negatif setiap komentar dia, saya akan selalu meminta pendapatnya untuk menjawab kritiknya.

Jadi, jika dia berkata, "Pak, sistem yang kamu buat mungkin bisa dijalankan, tapi akan timbul masalah ini, itu, anu dan lain-lain. Akan sangat rentan buat perusahaan jika hal itu terjadi",

Saya akan jawab, "Sistem yang saya buat memang berdasarkan analisa saya, yang saya susun dari data di lapangan. Mungkin bapak ada saran untuk melengkapi data ini agar sistem yang dibuat dapat mengantisipasi masalah seperti yang bapak sampaikan".

Jadi, alih-alih saya diberikan bola api, saya mengembalikan bola api itu kepada pemiliknya .

Cara ini ternyata mujarab, karena beliau merasa dihargai (saya mengucapkan respon demikian dengan ketulusan, bukan kepalsuan lho, bukan sekedar menyenangkan atau sekedar "makan tuh serangan baliknya", ). Efek positifnya, dia juga mau menghargai pendapat saya dan kami bisa menjadi team yang kompak, meski tidak selalu sependapat dalam berbagai hal.

3. KOMITMEN PADA TUJUAN AKHIR

Banyak rencana bagus dan hasil yang baik tidak bisa dicapai gara-gara perdebatan dan kritik yang negatif menutupi kesamaan tujuan. Sering orang berdebat soal cara, berpegang pada ego mengenai cara mana yang akan ditempuh. Menganggap bahwa jika cara lain ditempuh-bukan cara kita-, apapun hasil akhirnya kita akan menutup mata. Padahal, jika hasil dan tujuan akhir tercapai, cara dan metode hanyalah jalan untuk memperolehnya.

Jika anda mengusulkan suatu rencana kerja dalam meningkatkan kinerja pegawai dan rekan anda mengusulkan hal lain dengan tujuan yang sama, hindari perdebatan mengenai cara mana yang akan ditempuh. Jika bisa digabungkan, hasil yang ingin dicapai memiliki kemungkinan keberhasilan yang lebih besar. Jangan seperti peribahasa TIJI TIBEH, MATI SIJI MATI KABEH. Atau seperti orang yang ditolak cinta, "Kalau tidak dengan saya, tidak juga dengan orang lain". "Saya sengsara, orang lainpun mestinya ikut sengsara". "Saya sial, orang lainpun sebaiknya ikut sial".

Prinsip menang-menangan akan semakin memperkerdil jiwa kita. Percayalah, jika anda bahagia mendengar dan melihat orang lain sukses, hal yang sama akan terjadi pada anda. Sukses bersama-sama lebih baik 1000% dibandingkan sengsara bersama-sama.

sumber : from KASKUS